Dalam sebuah kehangatan...
Kedinginan datang dengan
sebuah amarah yang tak terbendung lagi..
Angin terdiam...
Awan berubah menjadi
hitam...
Kelam terasa saat memasuki
ruang waktu yang hilang...
Terasa sangat berbeda...
Namun terasa sama dengan
suasana kelam saat ini...
Begitukah saat hati
membeku...???
Bulan tak lagi dapat
menyinari malam..
Mentari berubah merah
dengan segenap amarah...
Menghapus tawa sang mega..
Menghitamkan seluruh asa
putihku...
Meresap dingin kedalam
sela-sela jariku..
Seakan terdapat lubang
besar dalam tubuh...
Hanya aku yang tahu
bagaimana diriku dapat merasakan seperti itu..
Aku mulai menarik diri
dari keramaian cahaya..
Mendatangi sepinya
kegelapan...
Yang terus merangsek naik
ke otakku melalui aliran darahku yang tak pernah berfikir untuk terhenti...
Waktu tak jua berubah..
Tak terbendung kata dalam
setiap rengekan sang angin yang terdiam..
Berujarnya sang bulan tak
terdengar olehku...
Hujan pun mulai mewarnai
setiap detik waktu yang telah kulalui dengan kedinginan, kehampaan, Kegundahan
dan semua amarah mentari..
Sang mega tak mampu
membendung amarah yang terus menjadi-jadi...
Hingga ragaku tak lagi
mampu menahan setiap cacian dari cahaya merahnya..
Sang bulan pun terus
terdiam dengan kata-kata yang berserakan entah kemana..
Angin pun tak ingin
menolongku..
Karna tetap utuh dalam diam...
Tak ada lagi yang ingin
memecah kesunyian..
Tanahpun seketika itu tak
bergeming dengan semua yang terjadi...
Mataku menatap lelah semua
yang ada..
Menerawang hingga ku tak
tahu sejauh apa...
Terus menerawang dalam
sepi...
Dan akhirnya..
.......RUNTUH......
No comments:
Post a Comment